SMK Pelayaran Lusiana Lakukan Uji Fungsi Bantuan Bridge Simulator Dan Engine Simulator
Merupakan hari bersejarah bagi SMK Pelayaran Lusiana, Kab. Tangerang. Pasalnya sekolah mereka kedatangan perwakilan Kementerian Pendidikan Nasional yang diwakili Direktorat Pendidikan SMK untuk melakukan audit uji fungsi alat Bridge Simulator dan Engine Simulator.Jumat (22-11-19)
Patut dibanggakan jika audit uji fungsi simulator dinyatakan lulus, maka SMK Pelayaran Lusiana yang berada di Jl. Nusa Dua No 48 Bencongan Kelapa Dua, Kab. Tangerang, akan selangkah lebih maju. Taruna – Taruni pun lebih siap mengarungi samudera.
Tentunya kehadiran alat simulator tersebut sangat dibutuhkan para Taruna – Taruni, selain lebih mempermudah mereka dalam menyerap pelajaran, pun mereka akan diajarkan cara mengatasi suatu masalah tanpa rasa gugup dengan adanya simulator.
Hal yang membanggakan pastinya, SMK Pelayaran Lusiana nantinya akan mencetak lebih banyak Sumber Daya Manusia (SDM), yang mumpuni dan siap sedia menaklukkan kencangnya ombak samudera. Seperti cita-cita SMK Pelayaran Lusiana yang ingin menjadi salah satu pionir demi menciptakan pelaut tangguh.
Apalagi SMK Pelayaran Lusiana menjadi satu-satunya sekolah pelayaran di Provinsi Banten, yang mendapatkan bantuan simulator dari Kementerian Pendidikan Nasional.
“Tentu saja ini menjadi kebanggan kami. Dengan adanya bantuan ini, cita-cita kami mencetak SDM yang ready to use akan menjadi lebih besar lagi,” ucap Jassin Moa perwakilan SMK Pelayaran Lusiana.
Dalam uji fungsi ini Applied Research Internasional (ARI) India dan PT Alam Rejeki Indonesia (ARI) sebagai provider Ship Simulator dan rekan dari Kementerian Pendidikan Nasional, tampak serius men-setting alat simulator, bahkan mengundang ahli IT dari India, hingga nantinya bisa digunakan secara maksimal.
Perlu diketahui, dalam alat simulator itu para Taruna – Taruni, akan menemukan situasi seakan-akan berada di lautan yang nyata dan berada di ruang kerja, yang nantinya akan mereka hadapi.
Seperti misalnya, ketika para Taruna – Taruni Nautica akan menemukan suasana anjungan kemudi di dalam bridge simulator. Di bridge simulator Taruna – Taruni akan belajar membaca radar, peta, kecepatan angin, kendala mesin dan sebagainya.
Berbeda dengan Taruna – Taruni yang berada di engine simulator. Mereka akan diajarkan cara penggunaan mesin saat berada di pelabuhan dan laut lepas, tak lupa juga diajarkan cara mengatasi kendala mesin. Tak lupa diajarkan kerjasama yang baik antar Taruna – Taruni Nautica dan Engine.
Mahendra Dattaram Dhulap ahli IT dari Applied Research Internasional (ARI) India, mengatakan alat simulator yang mereka datangkan mempunyai kemiripan dengan alat aslinya, serta mempunyai 5 situasi yang kemungkinan dihadapi di dunia nyata nantinya. Hingga para guru dapat memberikan ilmu yang dibutuhkan bagaimana cara mengatasinya.
“Alat kami ini mempunyai 5 situasi dan kondisi yang nyata. Contoh nya kapal sedang berhenti, bermanuver, berlayar dan lainnya,” tandasnya.
Tak lupa Doni Saksono Direktur PT. ARI mendampingi Mahendra menambahkan, PT. ARI berkomitmen penuh untuk membantu kemajuan dunia pendidikan pelayaran yang ada di Indonesia.
“Kami tentu saja berharap dapat menjadi bagian dari kemajuan dunia pendidikan. Buktinya, kami tak main-main dalam memberikan alat simulator. Yang terbaik yang kami berikan. Untuk jenis mesin, kami menggunakan software mesin kapal foxtrot,” tutupnya.
Perwakilan Direktorat Pendidikan SMK yang datang untuk mengaudit alat simulator, mengatakan bahwa audit uji fungsi sangat penting, sebab ini berkaitan dengan kemajuan dunia pendidikan pelayaran dan mencetak menciptakan SDM berkualitas, seperti yang diharapkan pemerintah. Pasalnya tak sedikit biaya yang dikeluarkan pemerintah demi mewujudkan bantuan Bridge dan Engine Simulator pada sekolah pelayaran seluruh Indonesia, salah satunya SMK Pelayaran Lusiana.
“Bantuan pemerintah ini demi mewujudkan SDM pelaut yang tangguh,” ucap Sutrianto Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Direktorat Pendidikan SMK.
Sumber : sorotbangsanews.com